Kisah Akio Kashiwagi, Pemain Baccarat Sukses Asal Jepang

Sebagai salah satu game yang populer, judi adalah game yang memiliki banyak sekali jenis varian dan setiap varian memiliki tokoh profesionalnya masing-masing salah satunya adalah Akio Kashiwagi pemain baccarat yang sukses asal Jepang. Sebagai pecinta judi ataupun pemain judi tentu mempelajari tentang sejarah sejarah mengenai judi dan mengetahui beberapa pemain-pemain profesionalnya merupakan hal yang cukup penting sebab bisa menambah pengetahuan Anda tentang perjudian itu sendiri. Maka dari itu, di sini nanti akan membantu Anda untuk memahami lebih dalam mengenai kisah Akio Kashiwagi pemain baccarat sukses asal Jepang yang akan kami uraikan secara lengkap di sini.

Kisah Akio Kashiwagi, Pemain Baccarat Sukses Asal Jepang

Bagi pemain judi mungkin Anda pernah penasaran terhadap beberapa pemain profesional legendaris dari judi yang Anda mainkan dan ketika anda menemukan artikel ini, artinya Anda beruntung karena di sini akan diuraikan mengenai salah satu pemain profesional baccarat yang memiliki kisah cukup populer di kalangan para pemain judi.

Silakan simak kisah mengenai Akio Kashiwagi pemain bakarat yang sukses asal Jepang ini.

Masa Muda Akio Kashiwagi

Setiap pemain judi tentu saja memiliki masa muda yang kemudian mampu menghantarkan mereka kepada kesuksesan menjadi pemain judi profesional. Lalu bagaimana masa muda Akio Kashiwagi  ini? 

Akio Kashiwagi dulunya adalah anak seorang tukang kayu yang lahir dari keluarga miskin dengan 9 saudara kandung. 

Masa mudanya pun tidak cukup menyenangkan, sebab dia harus putus sekolah dan ikut bekerja sebagai buruh tani agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga. 

Setelah menjadi seorang buruh tani ia kemudian menjadi pemandu gunung dan pengurus bagasi di Gunung Fuji sebelum akhirnya Ia memutuskan untuk masuk ke dalam dunia perjudian.

Karir Bisnis Akio Akio Kashiwagi 

Di awal tahun 1960-an, Akio Kashiwagi ini pindah ke Kawaguchiko dan di sana ia menjadi pengembang Real Estate. Selama kurang lebih satu dekade, infrastruktur daerah tersebut menjadi lebih baik dan menjadi tujuan wisata yang sangat populer kala itu.

Mengutip dari pers Jepang, nilai real estate lokal meningkat sejuta kali lipat. Hingga kemudian di tahun 1969 Akio Kashiwagi mendirikan perusahaan real estate bernama Kashiwagi Shoji dan juga sebuah perusahaan pemberi pinjaman. 

Namun pada saat itu ada dugaan bahwa Akio Kashiwagi akan menghilangkan ketika peminjam datang untuk membayarnya, sehingga hutang mereka akan jatuh tempo dan dia kemudian bisa menyita barang-barang para peminjam karena mereka gagal membayar. Dan ini dinilai sebagai taktik yang licik dari seorang Akio Kashiwagi.  

Sedangkan di prefektur kanagawa ia mampu membeli tanah taman kanak-kanak saat anak-anak di sana masih bersekolah. Dan dia pun tidak segan-segan untuk menghancurkannya dan membangun kompleks apartemen di daerah tersebut. 

Dia juga Membeli sebidang tanah di Tokyo di mana sebuah keluarga menolak untuk menjual apartemen lantai pertama mereka. 

Namun setelah ia mampu menghancurkan lantai 2 apartemen tersebut keluarga yang menolak itu pun menuntutnya atas pelecehan dan memperoleh perintah tahanan.

Menurut wawancara media Jepang dengan beberapa teman-temannya, Akio Kashiwagi ini berhenti melakukan praktek agresif di tahun-tahun terakhirnya.

Banyak yang menilai Akio Kashiwagi ini adalah seorang yang tertutup dan diduga juga memiliki hubungan dengan kejahatan terorganisir yang kemudian ia gunakan untuk mengintimidasi para penyewa yang datang kepadanya. Ia mengklaim bahwa perusahaannya telah menghasilkan uang sebesar 100 juta dolar dalam setahun dan memiliki aset 1 miliar dolar, meskipun The Wall Street journal melaporkan bahwa pendapatan Kashiwagi Shoji hanya 15 juta dolar pada tahun 1988 dan hanya memiliki 5 karyawan. 

Kebiasaan Berjudi

Pada tahun 1980-an Akio Kashiwagi mampu memenangkan 22 juta dolar ketika ia bermain Casino di Diamond Beach yang saat saat ini bernama Skycity atau Mindil Beach Casino and Resort. Pada saat itulah ia kemudian menjadi terkenal di dunia perjudian dan sering bermain baccarat untuk mendapatkan uang dalam jumlah besar.

Dia pun pernah bertaruh hingga 100.000 dolar dan bermain selama 80 jam setiap hari. 

Pada bulan Februari 1990 pemilik Casino James Goldsmith, Trump yang telah mengetahui Akio Kashiwagi, mengundangnya ke Trump Plaza di mana ia diberi penthouse mewah dengan pemandangan laut grand piano dan patung batu Giok senilai Rp800.000 dolar dari Budha. Meja bakar pun juga disediakan untuknya.

Pada saat itu Trump mengatakan bahwa Akio Kashiwagi telah memenangkan 1 juta dolar dalam setengah jam pertama. 

Saat itu baccarat hanya menawarkan keuntungan sekitar 1% jauh lebih kecil dibanding permainan judi lainnya dan hal ini membuat Trump kesulitan, bahwa dia mengkhawatirkan keuangan Kasino sebab Akio Kashiwagi memainkan 250.000 dolar per tahun 70 kali dalam satu jam.

Sehingga Akio Kashiwagi mampu mengalami serangkaian keuntungan dan kerugian selama permainan tersebut.

Namun pada saat itu Akio Kashiwagi tiba-tiba pergi setelah 2 hari dengan total keuntungan sebesar 6,2 juta yang menempatkan Trump pada kesulitan keuangan.

Untuk meningkatkan peluang kemenangan dalam pertandingannya bersama Akio Kashiwagi, Trump pun meminta bantuan matematikawan  Marcum untuk menghitung bahwa peluang Akio Kashiwagi akan berkurang semakin lama dia bermain.

Marcum dan pakar casino lainnya menyusun kesepakatan informal di mana Akio akan setuju untuk tetap berada di kasino sampai ia menggandakan uangnya atau kehilangan semua uangnya.

Hingga akhirnya ketika turun mengakhiri permainan Akio telah kehilangan sekitar 10 juta dolar dalam 6 hari dan beberapa laporan pada saat itu menyatakan bahwa Akio Akio Kashiwagi masih memiliki 2 Juta Dolar dalam bentuk chip, namun banyak orang yang mengklaim bahwa dia keluar dari Kasino dengan marah ketika kreditnya tidak diperpanjang.

Pada saat itu Akio Kashiwagi sudah mengalami kerugian yang sangat besar dan ia harus membayar Trump sekitar 6 juta dolar dari 10 juta dolar utangnya namun dia tidak bisa membayar sisanya.

Pada tahun 1988 Akio Kashiwagi Shoji atau perusahaan dari Akio Kashiwagi, lagi tenggelam dalam pinjaman yang sangat besar karena dilaporkan perusahaan tersebut berupa 131 juta dolar kepada bank yang melebihi nilai buku aset perusahaannya.

Pembunuhan

Pada tanggal 3 Januari 1992 sekitar pukul 19.00 dan 20.00 waktu Jepang Akio Kashiwagi ditemukan terbunuh di dapur rumahnya yang berada di Gunung Fuji ketika ia berusia 54 tahun.

Dia telah ditusuk dengan benda yang mirip dengan pedang katana dan dilaporkan media bahwa penusukan itu telah dilakukan berkali-kali bahkan ada yang mengatakan bahwa tusukan tersebut hingga 150 kali.

Berlian, barang antik, dan uang tunai sekitar 770.000 dolar miliknya tidak tersentuh dan tidak ada pembobolan apapun terhadap aset-aset berharganya.

Pada saat kematiannya itupun Akio Kashiwagi masih berhutang pada Kasino AS setidaknya 9 juta dan berutang kreditur Eropa sekitar 10 juta dolar. 

Pembunuhan terhadap Akio Kashiwagi tersebut kasusnya ditutup setelah 15 tahun berlangsung dan sampai saat itu tidak pernah ditemukan pelakunya.


Posted

in

,

by

Tags: